Selasa, 27 September 2011

KALIMANTAN SELATAN


Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.545.100 jiwa (2010).[4] Pertumbuhan Kalsel Sepanjang Tahun 2010 Mencapai 5,58 Persen.[5][6] Luas wilayah Kalimantan Selatan lebih kecil daripada luas wilayah Jawa Timur.

Daftar isi

 [sembunyikan]

[sunting]Sejarah

Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara DahaNegara Dipa, dan Kesultanan Banjar.

[sunting]Kondisi dan sumber daya alam

[sunting]Geografi

Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.

[sunting]Keanekaragaman hayati

Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi.

[sunting]Sumber daya alam

[sunting]Kependudukan

[sunting]Suku bangsa

Kelompok etnik di Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain:[7]
  1. Orang Banjar Kuala, di daerah Banjarmasin sampai Martapura[8]
  2. Orang Banjar Batang Banyu, di daerah Margasari sampai Kelua
  3. Orang Banjar Pahuluan, di daerah Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
  4. Suku Bukit, di daerah Dayak PitapHaruyan DayakLoksadoHarakitParamasanBajuin,Riam AdunganSampanahanHampangBangkalan Dayak
  5. Suku Berangas, di daerah Berangas, Ujung Panti, LupakAluh Aluh
  6. Suku Bakumpai, di daerah BakumpaiMarabahanKuripanTabukan
  7. Suku Maanyan, di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar Panas, Maanyan Juai (Dayak Balangan), Dayak Samihim
  8. Suku Abal, di daerah Kampung Agung sampai Haruai
  9. Suku Dusun Deyah, di kecamatan Muara UyaUpau dan Gunung Riut
  10. Suku Lawangan, di desa BinjaiDambung Raya
  11. Orang Madura Madurejo, di desa MadurejoMangkauk
  12. Orang Jawa Tamban, di desa Purwosari
  13. Orang Cina Parit, di daerah Pelaihari
  14. Suku Bajau, di daerah SemayapTanjung Batu
  15. Orang Bugis Pagatan, di daerah Pagatan
  16. Suku Mandar, di daerah pesisir pulau Laut dan pulau Sebuku
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat juga Suku Bali (di desa BarambaiSari Utama), Suku Sunda, dan suku asal NTB dan NTT di Unit Pemukiman Transmigrasi.
Delapan etnik terbanyak di Kalimantan Selatan (dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli), yaitu:[9]
Nomor↓Suku Bangsa↓Jumlah↓
1Suku Banjar2.271.586
2Suku Jawa391.030
3Suku Bugis73.037
4Suku Madura36.334
5Suku Bukit (Dayak Meratus)35.838
6Suku Mandar29.322
7Suku Bakumpai20.609
8Suku Sunda18.519
9Suku-suku lainnya99.165
Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
  1. Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
  2. Dayak (rumpun Ot Danum)
  3. Suku Dayak Bukit
  4. Suku Banjar (1526)
  5. Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan Suku Mandar
  6. Suku Jawa dan Suku Madura
  7. Etnis Tionghoa-Indonesia dan Etnis Arab-Indonesia[10][11][12][13]
  8. Etnis Eropa (1860-1942), umumnya sudah kembali ke Eropa[14]

[sunting]Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, dan bahasa Bukit.

[sunting]Agama

Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Di samping itu juga ada yang beragama Kristen dan Kaharingan, khususnya di kawasan Pegunungan Meratus, HinduBuddha, dan Kong Hu Cu.

[sunting]Pemerintahan

Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Pada jalan raya di depannya terletak tugu batu 0 km Banjarmasin
Kantor Residen Belanda di Kampung Amerong (sekarang lokasi Kantor Gubernur Kalsel)
Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

[sunting]Perwakilan

Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRD Sumatera Barat tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:

[sunting]Pendidikan

[sunting]Perekonomian

[sunting]Tenaga kerja

[sunting]Pertanian & Perkebunan

[sunting]Industri

[sunting]Jasa

[sunting]Pertambangan

[sunting]Ekspor & Impor

[sunting]Keuangan & Perbankan

[sunting]Transportasi

[sunting]Pariwisata, Seni dan Budaya

[sunting]Pariwisata

[sunting]Olahraga

[sunting]Musik

[sunting]Tarian tradisional

Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.

[sunting]Rumah Adat

Rumat adat Sumatera Barat, khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.

[sunting]Makanan dan Minuman

Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk,Amuntai dengan kuliner dari daging itik, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi.

[sunting]Pers dan media

[sunting]Bahasa Daerah

[sunting]Daerah Pemilihan DPR RI 2009

Daerah Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:
Daerah Pemilihan↓Nama↓Jumlah kursi↓
Kalimantan Selatan 1Habib Aboe Bakar Alhabsyi[15][16]
Ismet Ahmad[16]
Taufiq Effendi
6 kursi
Kalimantan Selatan 2Gusti Iskandar Sukma Alamsyah[16]
Abadi Noor Supit
Aditya Mufti Arifin[16]
Bahrudin Syarkawie[16]
[
5 kursi
  1. Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
  2. Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru

[sunting]Dewan Perwakilan Daerah

Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
  • Adhariani[16]
  • Gusti Farid Hasan Aman[16]
  • Habib Hamid Abdullah[16]
  • Mohammad Sofwat Hadi[16]

[sunting]Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor↓Daerah↓Jumlah kursi↓
Kalimantan Selatan 1Banjarmasin10 kursi
Kalimantan Selatan 2Banjar, Banjarbaru10 kursi
Kalimantan Selatan 3Barito Kuala5 kursi
Kalimantan Selatan 4Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah10 kursi
Kalimantan Selatan 5Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong8 kursi
Kalimantan Selatan 6Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru12 kursi

[sunting]Seni dan Budaya

Gedung Sultan Suriansyah tempat pementasan budaya Kal-Sel.

[sunting]Seni Karawitan

  1. Gamelan Banjar
  2. Musik Panting (suku Banjar)
  3. Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
  4. Musik Bumbung
  5. Musik Kintung
  6. Musik Kangkanong
  7. Musik Salung
  8. Musik Suling
  9. Musik Bambang
  10. Musik Masukkiri (suku Bugis)

[sunting]Teater tradisional dan wayang

[sunting]Tarian

Tarian suku Banjar:
Tarian suku Dayak Bukit:
  • Tari Tandik Balian
  • Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
  • Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)

[sunting]Lagu

Lagu Daerah suku Banjar antara lain:

[sunting]Rumah Adat

[sunting]Pakaian Adat

  • Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis, yaitu:
    • Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
    • Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
    • Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
    • Pangantin Babaju Kubaya Panjang
  • Pakaian Pemuda-pemudi ada 2 jenis, yaitu:

[sunting]Pariwisata dan peninggalan sejarah

[sunting]Rujukan

  1. Feuilletau de Bruyn, W.K.H.; Bijdrage tot de kennis van de Afdeeling Hoeloe Soengai, (Zuider a Ooster Afdeeling van Borneo), 19--.
  2. Broersma, R.;Handel en Bedrijf in Zuiz Oost Borneo, S'Gravenhage, G. Naeff, 1927.
  3. Eisenberger, J.; Kroniek de Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, Bandjermasin, Drukkerij Lim Hwat Sing, 1936.
  4. Bondan, A.H.K.; Suluh Sedjarah Kalimantan, Padjar, Banjarmasin, 1953.
  5. Ras, J.J.; Hikajat Bandjar, A study in Malay Histiography, N.V. de Ned. Boeken, Steen Drukkerij van het H.L. Smits S'Graven hage, 1968.
  6. Heekeren, C. van.; Helen, Hazen en Honden Zuid Borneo 1942, Den Haag, 1969.
  7. Riwut, Tjilik; Kalimantan Memanggil, Penerbit Endang, Djakarta.
  8. Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  9. M. P. Lambut, Kalimantan Selatan (Indonesia). Inspektorat, Mewujudkan good governance di Kalimantan Selatan: kumpulan pikiran urang Banua, PT LKiS Pelangi Aksara, 2007, ISBN 979-3381-26-4, 9789793381268

[sunting]Pranala luar

[sunting]Referensi

  1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
  2. ^ Sensus Penduduk 2010
  3. ^ "INDONESIA: Population and Administrative Divisions" (PDF). The Permanent Committee on Geographical Names. 26 September 2003.
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama A
  5. ^ (Indonesia)INDRA AP FM (8 Februari 2011). "Pertumbuhan Kalsel Sepanjang Tahun 2010 Mencapai 5,58 Persen"Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Diakses pada 12 April 2011.
  6. ^ BPS
  7. ^ (Sumber: Peta alam dan foto kelompok etnik Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat, nomor 11 s/d 16 adalah suku pendatang dari luar Kalimantan)
  8. ^ karena letaknya yang strategis orang Banjar Kuala menyebar ke sekitar sungai Barito dan pesisir Kalimantan lainnya
  9. ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000
  10. ^ Foreign Orientals in the Netherlands Indies, 1920
  11. ^ Chinese and Peranakan in the Indonesian archipelago, 1920
  12. ^ Chinese in urban and rural Indonesia, ca 1940
  13. ^ Location of Chinese officers in the Netherlands Indies, 1867
  14. ^ Europeans (including Japanese) in the outer islands, 1920
  15. ^ www.aboebakar.info
  16. ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715.ISBN 9789797094713

Tidak ada komentar:

Posting Komentar